Tak ada manusia yang terlahir sempurna. Hal ini benar adanya, terutama untuk teman-teman kita yang ada di Panti 2 Yayasan Sayap Ibu Cabang DI. Yogyakarta.
Dharmawanita BBTKL PP Jogjakarta dibawah pimpinan Ny. Hesti Sayekti Udi Utama, didampingi Pembina Dharmawanita Kepala BBTKL PP Yogyakarta Dr. dr. Irene, MKM melakukan Bakti Sosial ke Panti 2 Panti Pengasuhan Cacat Ganda, Yayasan Sayap Ibu, Jogjakarta yang terletak di Jl. Ukrim RT. 07/RW. 02, Purwowartani, Kalasan, Kabupaten Sleman. Panti 2 Yayasan Sayap Ibu ini merupakan sebuah panti yang merawat penyandang disabilitas.
Mereka tidak seberuntung kita. Kita terlahir dengan cukup sempurna dengan keadaan fisik yang tanpa kekurangan, namun banyak dari mereka yang terlahir dengan kondisi Hiperaktif, Down Syndrome, Autisme, dan banyak lagi.
Sebut saja ada Sulis yang mempunyai akun instagram, Desni yang suka fotografer, Mira yang hobby membuat kerajinan tangan, Sapta penyandang Autisme, ada Keisha yang terlahir dengan Celebral Palsy dan Mikrochepaly, Mba Wiwid yg saat ini sudah berusia 32 tahun. Ada Kuat penyandang cacat mental, Azis, Jojo penyandang Hidrosephalus, dan masih banyak lagi.
Panti Asuhan Cacat Ganda Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta adalah salah satu unit kerja dari Yayasan Sayap Ibu Cabang DIY. Panti Asuhan Cacat Ganda YSI merupakan panti asuhan yang melayani anak-anak terlantar berkebutuhan khusus (disabilitas/difabel) yang kebanyakan adalah penyandang tuna ganda (multi handycap) dengan beragam jenis kecacatan. Dalam pelayanannya Panti Asuhan Cacat Ganda berupaya mengupayakan panti sebagai rumah yang nyaman bagi anak-anak asuhnya.
Anak yang berada di Yayasan Sayap Ibu di Yogyakarta merupakan anak terlantar. Anak yang dirawat merupakan anak temuan, anak luar kawin yang lahir dari keadaan yang tidak dikehendaki kelahirannya dan anak cacat. Jadi tidak semua anak yang berada di Yayasan Sayap Ibu adalah anak tanpa identitas yang ditemukan, ada yang memang sengaja di serahkan oleh orang tua kandung kepada pihak yayasan karena orang tua kandung tersebut tidak bisa merawat dengan baik atau memang anak tersebut tidak dikehendaki kelahirannya.
Untuk bayi yang masih merah, diterima dan dirawat di Panti 1. Bayi normal dapat diadopsi menurut aturan hukum yang berlaku. Anak balita yang cacat setelah berumur 2 tahun dikirimkan ke Panti 2 untuk mendapatkan pelayanan khusus. Di lokasi yang sama juga terdapat SLB Daya Ananda (SD, SLTP dan SLTA). Disini anak-anak dapat berbaur dengan anak-anak luar panti, karena juga melayani umum. SLB Daya Ananda melaksana Kurikulum Pendidikan Nasional dan aktif mengembangkan pelatihan sesuai kondisi anak, melaksanakan Life Skill Education sesuai kemampuan anak. Mereka juga membuat kerajinan tangan yang dijual dengan harga yang sangat murah berkisar Rp. 2000,- sd Rp. 5.000,- yang hasilnya dipergunakan untuk membeli bahan dan ditabung untuk membeli sesuatu yang diinginkan anak-anak.
Di Panti 2 ini dirawat Anak Cacat Ganda dewasa yang mampu rawat seumur hidup, serta untuk anak usia sekolah yang tidak teradopsi. Juga anak yang mampu didik dan mampu latih. Untuk yang sudah mandiri selanjutnya akan dirawat di Panti 3. Demikian disampaikan oleh pimpinan Panti 2 Devi Indah Puspita Sari.
Ribuan air mata menetes melihat situasi ini, tanpa tertahankan. Bersyukur atas segala nikmat dan karunia Tuhan adalah satu hal yang paling sering kita lupakan. Banyak dari kita yang kurang bersyukur atas keadaan yang kita miliki saat ini, tetapi ketika kita melihat saudara-saudara kita disana, kita akan belajar bersyukur atas hidup ini.
Sebagai makhluk sosial sudah selayaknya kita membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, sesuai dengan kemampuan kita. Kita ini masih terlalu banyak diberikan kenikmatan dan kemudahan dalam hidup ini oleh Allah.