Kuatkan Program Surveilans di Jawa Tengah, BB Labkesmas Yogyakarta Ikuti Pertemuan Koordinasi Program Surveilans dan Integrasi Pengendalian Penyakit
diskusi

Kuatkan Program Surveilans di Jawa Tengah, BB Labkesmas Yogyakarta Ikuti Pertemuan Koordinasi Program Surveilans dan Integrasi Pengendalian Penyakit

  • By
  • 2024-03-28 04:36:00
  • 822

Dalam rangka menguatkan program surveilans di Provinsi Jawa Tengah, diselenggarakan pertemuan koordinasi program surveilans dan integrasi pengendalian penyakit oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada hari Selasa-Rabu, 26-27 Maret 2024 di Hotel Harris Kota Semarang. Peserta pertemuan dari lintas program terdiri dari perwakilan Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi dinas kesehatan kabupaten/kota (35 orang), Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, tim PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, pengelola program Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, serta pejabat struktural atau fungsional UPT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan dilaksanakan secara luring dengan metode presentasi, diskusi, dan kesepakatan dalam rangka Penguatan Program Surveilans.

Materi yang disampaikan pada pertemuan tersebut adalah: 1) “Penguatan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon” oleh Direktorat Surveilans Kemenkes RI; 2) “Penguatan Strategi dalam Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana” oleh Pusat Krisis Kesehatan; 3) “Peningkatan Surveilans Berbasis Laboratorium dalam Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis” oleh dr. Darmawali Handoko, M.Epid. (Kepala BB Labkesmas Yogyakarta); 4) “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengendalian DBD” oleh dr. Mochamad Abdul Hakam, Sp. P.D. (Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang), dan 5) Evaluasi PD3I Provinsi Jawa Tengah (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah).

Di akhir pertemuan, dilakukan diskusi kesepakatan untuk menyusun rencana tindak lanjut terkait penguatan program surveilans di Provinsi Jawa Tengah agar pengendalian penyakit potensial KLB/wabah lebih efektif, antara lain melalui koordinasi terkait logistik, surveilans penyakit menular, serta peningkatan kewaspadaan dini dan respon.