Surveilans Perilaku dan Konfirmasi Vektor Demam Dengue di Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang


Sehubungan dengan munculnya beberapa kasus Demam Dengue yang menjangkiti warga masyarakat RW 1 Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, Kota Semarang pada bulan Juli - Agustus 2023, maka BBTKLPP Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang, Puskesmas Mijen, serta tokoh dan warga masyarakat melakukan kegiatan Surveilans Perilaku dan Konfirmasi Vektor Demam Dengue pada tanggal 10-11 Agustus 2023. Kegiatan meliputi survei larva Aedes sp metode single larva dan penangkapan nyamuk dewasa Aedes sp metode Resting Collection (RC) di dalam dan di luar rumah, serta observasi pengetahuan dan perilaku warga. Petugas kesehatan sekaligus melakukan survei kondisi akomodasi lingkungan rumah yang meliputi pengukuran suhu udara, kelembaban udara serta tingkat pencahayaan ruangan di area tiap rumah yang di survei, meliputi 3 ruangan yaitu di ruang depan, ruang tengah dan ruang belakang. Kader bertugas melakukan survei jentik di dalam dan luar rumah.

Survei jentik dan penangkapan nyamuk Aedes sp dilakukan di titik sentral (rumah kasus penderita DBD) dan rumah warga disekitarnya dalam radius 150 meter berdasarkan jarak kemampuan terbang nyamuk Aedes sp yang berkisar 150-200 meter. Total jumlah rumah yang disurvei jentik sebanyak 100 rumah, disurvei nyamuk sebanyak 80 rumah dan diwawancara warga melalui kuesioner sebanyak 47 responden dari 47 rumah. Hasil Survei Jentik Aedes sp, angka HI = 29%, CI=11%, BI = 33%. Density Figure (kepadatan Jentik) kategori sedang. Jenis container positif jentik yang ditemukan secara berurutan dalam hal jumlah adalah Drum 8 buah, Bak mandi 8 buah, gentong 6 buah, ember 5 buah, dispenser 2 buah, penampung kulkas, aquarium, vas bunga dan ban masing-masing 1 buah.

Adapun hasil survei penangkapan nyamuk di 80 rumah, sebanyak 22 rumah (28%) positif terdapat nyamuk Aedes sp. Spesies nyamuk yang tertangkap adalah Aedes aegypti. Jumlah total nyamuk Aedes aegypti yang tertangkap sebanyak 40 ekor dan 53% diantaranya merupakan nyamuk Aedes aegypti betina yang sangat beresiko dalam menularkan penyakit DBD, karena hanya nyamuk berkelamin betina yang menggigit/menghisap darah manusia maupun darah hewan, dalam upaya mematangkan telurnya sedangkan nyamuk berjenis kelamin jantan tidak menghisap darah.