Bimbingan Teknis dalam rangka Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Teknologi Tepat Guna Air Minum dari Kementerian Kehatan RI di Kabupaten Semarang Tahun 2024


Dalam rangka menyukseskan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Teknologi Tepat Guna Air Minum dari Kementerian Kehatan RI di Kabupaten Semarang tahun 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang melaksanakan bimbingan teknis dan konsultasi hasil pengujian kualitas air sebagai dasar rencana rekayasa teknologi tepat guna ke BB Labkesmas Yogyakarta.

Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dari Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga (Kesling Kesjaor) terdiri dari Sabto Mei Harmianto, S.K.M., Novianti Rahayu, S.K.M., Anisa Imadul B, S.K.M., Ziko Nuzulul Imanu, S.K.M., dan Rahmat. Sedangkan tim yang menerima dari Instalasi Sarana Prasarana, Kalibrasi, dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (SPKPTTG) BB Labkesmas Yogyakarta antara lain Nur Basuki, S.T., M.P.H., Suharsa, S.ST., dan Atikah Mulyawati, S.K.M.

Desa lokus PKTD air minum di Kabupaten Semarang ada empat desa di Kecamatan Tuntang, yaitu Desa Lopait, Desa Tlogo, Desa Rowosari, dan Desa Gedangan. Fasilitas sumber air minum masing-masing desa tersebut ada yang berasal dari satu sumur bor (Desa Lopait), dan tiga mata air (Desa Tlogo, Desa Rowosari, dan Desa Gedangan). Hasil pengujian kualitas air menunjukkan seluruh air dari keempat sumber tidak memenuhi syarat mikrobiologi Total coliform dan Escherichia coli. Permasalahan lain yaitu air sumur bor Desa Lopait tidak memenuhi syarat kimia Besi (Fe) serta air mata air di Desa Rowosari dan Gedangan tidak memenuhi syarat TDS.

Dari hasil pengujian tersebut, dilakukan diskusi untuk peningkatan kualitas air dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan sekitar sumber dan sistem distribusi ke pengguna. Beberapa alternatif perbaikan telah diberikan antara lain penggunaan alat ultraviolet (UV) di reservoir, pembubuhan klorin tablet pada perpipaan mata air, ozonisasi, dan koagulasi dengan bak pengendap untuk penurunan bahan kimiawi.