BB Labkesmas Yogyakarta Mendukung Evaluasi dan Asistensi Teknis Surveilans Polio Lingkungan di Kota Surakarta dan Kabupaten Bantul


Pemantauan sirkulasi virus Polio di lingkungan diperlukan untuk menunjang surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau lumpuh layuh dalam mendeteksi dini adanya sirkulasi virus polio dan memonitor kemajuan penghentian sirkulasi virus. Pemantauan virus polio di lingkungan juga diperlukan dalam memantau musnahnya virus polio tipe 2 baik sabin dan Vaccine Derived Poliovirus (VDPV) setelah peralihan kebijakan penggunaan vaksin tOPV ke bOPV dengan mengeliminasi vaksin virus polio tipe 2 dan juga diperlukan untuk melengkapi dokumen sertifikasi “Bebas Polio”.

Pemantauan sirkulasi virus Polio di lingkungan di Daerah Istimewa Yogyakarta telah dilakukan sejak tahun 2018 di Kabupaten Bantul di Balai Pengelolaan Insfrastuktur Air Limbah dan Air Minum Perkotaan (IPAL) Sewon dan di Provinsi Jawa Tengah di Kota Surakarta sejak tahun 2020 di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Semanggi. Keberhasilan dan ketepatan pemantauan sirkulasi polio lingkungan dipengaruhi oleh ketepatan titik pengambilan sampel, waktu, frekuensi dan cara pengambilan sampel, transportasi sampel serta pemeriksaan laboratorium. Guna menjamin ketepatan pemantauan sirkulasi polio lingkungan penting dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala.

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemantauan polio lingkungan tahun 2024 di Kota Surakarta dan Kabupaten Bantul ini melalui kegiatan Pendampingan Evaluasi dan Asistensi Teknis Surveilans Polio Lingkungan untuk Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Dinas Kesehatan, khususnya evaluasi dalam pemilihan lokasi baru sebagai pengembangan surveilans dan lokasi yang masih belum terlihat kinerjanya untuk surveilans polio lingkungan. Kegiatan Pendampingan Evaluasi dan Asistensi Teknis Surveilans Polio Lingkungan di Kota Surakarta dilaksanakan pada tanggal 20 – 23 Agustus 2024.