- Jumat, 20 September 2024, 09:10:00
- Admin
- 1820 dibaca
- #Kemenkes, #Ditjen Kesmas, #BBLabkesmas Yogyakarta, #Surveilans #PD3I
Salah satu strategi pemerintah Indonesia untuk mencapai target global eradikasi polio, eliminasi campak – rubella, mempertahankan status eliminasi tetanus neonatorum dan maternal, serta mengendalikan difteri dan pertusis adalah pengembangan dan penguatan jejaring laboratorium pemeriksa spesimen penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Sejak tahun 2024 ini, BB Labkesmas Yogyakarta menjadi salah satu Laboratorium Rujukan Campak dan Rubela dengan wilayah layanan yaitu Provinsi Jawa Tengah bagian utara. Untuk itu, pada tanggal 10 – 13 September 2024 BB Labkesmas Yogyakarta, diwakili oleh dr. Dwi Amalia M.P.H dan Rahmawati Wahyu Utami, A.Md, menghadiri Pertemuan Evaluasi Jejaring Laboratorium Rujukan Surveilans PD3I di Hotel eL Malioboro, Yogyakarta. Pertemuan tersebut dihadiri oleh seluruh laboratorium pemeriksa campak rubela/CRS, laboratorium rujukan nasional polio, laboratorium rujukan pertusis, serta laboratorium pemeriksa kultur dan ELEK tes difteri. Pertemuan ini merupakan pertemuan rutin antara pengelola program dengan laboratorium untuk mengevaluasi kinerja program dan laboratorium rujukan.
Pertemuan dibuka oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi, dr. Prima Yosephine Berliana TH, M.K.M. Selama pertemuan berlangsung, dipresentasikan berbagai update yang terkait dengan surveilans PD3I dan dilanjutkan dengan diskusi. Di akhir pertemuan, disusun rencana tindak lanjut bagi jejaring laboratorium PD3I. Tindak lanjut yang disepakati bagi Jejaring Laboratorium Rujukan Campak – Rubela adalah memantau pengiriman spesimen urin/usap orofaring untuk pemeriksaan molekuler di Laboratorium Nasional dan pengembangan aplikasi MLIS yang selaras dengan SILNAS.