- Kamis, 11 Juni 2020, 03:01:25
- Admin
- 1315 dibaca
- Program, BBTKLPP Yogyakarta
Pertemuan pemanfaatan data jejaring laboratorium dalam Pengawasan Kualitas Air Minum (PKAM), yang dilaksanakan secara daring pada tanggal 9 Juni 2020, merupakan lanjutan dari pertemuan Sosialisasi dan Pemanfaatan data jejaring laboratorium dalam pengawasan kualitas air minum yang diselenggarakan pada tanggal 5 Juni 2020 oleh Direktorat kesling, Ditjen Kesmas.
Peserta pertemuan terdiri dari empat BBLK Se-Indonesia, sepuluh B/BTKLPP Se-Indonesia, Balai Labkes DKI Jakarta, Direktorat Kesling Ditjen Kesmas, dan Komite Ahli Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan. Peserta dari BBTKLPP Yogyakarta diikuti oleh Dr. dr. Irene, MKM (Kepala BBTKLPP Yogyakarta), Feri Astuti, ST, MPH (Kepala Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan), Dien Arsanti, SKM, M. Env (Kepala Seksi Lingkungan Biologi) dan Mardiansyah, S. Kom, M.P.H (Fungsional Pranata Komputer).
Tujuan pertemuan adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem informasi surveilans kualitas air minum baik dari format isian data kualitas air minum sampai format laporan/informasi yang akan disampaikan. Identifikasi ini juga memperhatikan sistem informasi yang sudah ada/berjalan pada setiap satuan kerja agar tidak ada proses duplikasi entry data kualitas air minum pada sistem yang akan dibangun nantinya hingga kemungkinan proses integrasi data antar sistem yang sudah ada.
Acara dipandu oleh Kepala Seksi Penyehatan Air, Widya Utami, dimulai dengan presentasi dari beberapa Satker yang diawali dengan dari Kepala BBTKLPP Yogyakarta, Dr. dr. Irene, MKM. Pada kesempatan ini Ibu Irene menyampaikan bahwa BBTKLPP Yogyakarta saat ini telah membangun dan mengimplementasikan aplikasi eSIMDADU (elektronik Sistem Manajemen Data terpadu). Pada aplikasi berbasis web base ini, pengelolaan contoh uji baik dari pelanggan (pasif) dan kajian (aktif) telah dilakukan dengan menggunakan aplikasi ini mulai dari proses registrasi contoh uji, distribusi contoh uji, input hasil uji, review hasil uji, verifikasi hasil uji hingga pencetakan sertifikat hasil uji (LHU) secara online dan realtime. Pada aplikasi eSIMDADU ini tersedia menu pengelolaan pelaporan hasil uji berupa informasi jumlah sampel uji, informasi kualitas hasil contoh uji, informasi sebaran contoh uji berdasarkan wilayah. Pada kesempatan presentasi ini informasi yang ditampilkan adalah informasi kualitas air minum dan air bersih per parameter (fisika, kimia dan baktaeriologi) yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat pada periode waktu (bulanan, triwulan, tahunan) dan setiap level wilayah (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan) di wilayah layanan BBTKLPP Yogyakarta yaitu di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y). Hingga saat ini telah ada beberapa B/BBTKLPP yang melakukan replikasi aplikasi eSIMDADU BBTKLPP Yogyakarta ini antara lain BTKLPP Palembang (proses implementasi), BTKLPP Medan (proses implementasi), BTKLPP Manado (proses instalasi/persiapan implementasi), BBTKLPP Jakarta (proses instalasi, persiapan implementasi), BBTKLPP Jakarta (proses instalasi).
Acara dilanjutkan dengan presentasi dari beberapa satker yang lain diantaranya dari BBLK Makasar dan BBTKLPP Surabaya. Proses ini diikuti oleh Narasumber yaitu Ir. Arief Sudrajat, MIS, PhD yang merupakan komite ahli Kemenkes mengenai masalah kesehatan lingkungan dan Dr. Sonny Warouw, SKM, M.Kes, Kepala Subdirektorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, Dit Kesling. Dari paparan tersebut, teridentifikasi bahwa sebagian besar satuan kerja belum menggunakan aplikasi khusus dalam pengelolaan contoh uji, sehingga memerlukan proses pengolahan tersendiri. Terkait hal tersebut ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti agar pemanfaatan data jejaring laboratorium dalam PKAM dapat optimal yaitu perlunya kemudahan dalam akses data dan pembentukan Pokja pengelolaan data, untuk hal ini akan dikoordinasikan dengan Ditjen P2P agar tidak tumpang tindih dengan Pokja yang ada.
Di akhir acara Ibu Ely Setyawati, Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, menyampaikan bahwa diharapkan Penyelenggara air minum secara aktif melaporkan kualitas air nya kepada dinas kesehatan dan surveilans aktif dari dinas kesehatan ke penyelenggara air minum, serta data kualitas air minum dapat dilakukan pengolahan untuk menjadi potret kualitas air minum secara nasional selain itu data yang didapat tersebut dapat juga untuk review baku mutu, perbaikan program kualitas air minum nasional.