Kamis, 18 Juni 2020 pukul 09.00 WIB BBTKLPP Yogyakarta berpartisipasi dalam Zoom Meeting Kamis Pahingan dengan Tema Monitoring dan Konfirmasi Data Capaian Output Tahun 2020 dan Redesain Sistem Penganggaran Tahun 2021, yang diselenggarakan oleh Kanwil DJPb Provinsi DIY. Sesuai tema yang disampaikan BBTKLPP Yogyakarta diwakili oleh Dhelina Auza Utami selaku Kasubbag Program dan Laporan, Siswati Elyna Tarigan dan Nadia Regina Martanti selaku fungsional Perencana serta Dani Martanto dan Erna Yunita selaku fungsional di bagian Keuangan.
Acara diawali dengan sambutan Kepala Kanwil DJPb Provinsi DIY Heru Pudyo Nugroho. Beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Satker dan Stakeholder terkait yang tetap kooperatif dan bersinergi dengan baik dalam menghadapi kondisi Pandemi Covid-19. Dalam arahannya Beliau menyampaikan meskipun terdapat Relaksasi penilaian Indeks Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Tahun 2020 dalam rangka mendukung upaya percepatan penanganan COVID-19, monitoring capaian output sebagai bagian dari pengukuran IKPA tetap harus dilaksanakan untuk menilai akuntabilitas pelaksanaan anggaran. Kualitas data capaian output tahun 2019 yang diisi oleh Satker dinilai sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya, namun masih terdapat data yang dinilai tidak wajar (anomali) dengan jumlah yang masih tinggi sehingga capaian output belum dapat secara maksimal dianalisis lebih lanjut dan menghasilkan rekomendasi atau tindak lanjut yang tepat. Pada tahun 2020 ini dilakukan perbaikan sistem dan proses bisnis dengan memasukkan indikator Konfimasi Capaian Output (KCO) sebagai salah satu objek penilaian dalam IKPA, penguatan peran KPPN dalam monitoring dan konfirmasi data, dan penyempurnaan aplikasi SAS, SAKTI, e-Rekon&LK, OM-SPAN dan SMART DJA.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber 1, Kepala Subdit Koordinasi dan Konsolidasi Pelaksanaan Anggaran Direktorat Pelaksanaan Anggaran, Ibu Heny Muryantini. Beliau menghimbau satker dapat menginput data capaian output sesuai perkembangan yang terjadi karena hal tersebut sangat diperlukan sebagai masukan dan perbaikan penganggaran K/L.
Pemaparan Materi selanjutnya disampaikan oleh Kepala Seksi Konsolidasi Pelaksanaan Anggaran II, Bapak Tommi Helmiwan. Beliau menyampaikan materi terkait Monitoring dan konfirmasi data capaian Output, bahwa KCO dihitung secara bulanan berdasarkan rasio antara jumlah data output yang terkonfirmasi dibandingkan dengan jumlah output yang dikelola oleh Satker. Output yang terkonfirmasi adalah data output yang dinilai wajar (rasional/tidak bersifat anomali). Data capaian output merupakan kewenangan satker (PPK), sehingga KCO diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan satker dan kualitas capain output. Saat ini sedang dikembangkan simplifikasi capaian output dengan single entry point, sehingga satker cukup melakukan pengisian data capaian output pada aplikasi SAS atau SAKTI dan akan terinterkoneksi dengan Aplikasi SMART DJA. Beliau juga menggarisbawahi bahwa perhitungan capaian output merupakan kebijakan dan kewenangan masing-masing K/L atau Satker berdasarkan metode perhitungan yang ditentukan oleh instansi vertikal maupun oleh Satker sendiri, seharusnya Unit Eselon I K/L perlu membuat petunjuk teknis tata cara perhitungan capaian output pada Satker lingkup unit organisasinya. Namun demikian, Kementerian Keuangan dapat memberikan panduan untuk menjamin kualitas data yang seragam dan sesuai dengan kebutuhan.
Selanjutnya Narasumber 3 Bapak Febrian Yalisman, pelaksana Seksi Konsolidasi Pelaksanaan Anggaran II, menyampaikan materi teknis mengenai cara pengisian data capaian output melalui aplikasi SAS, aplikasi SAKTI, dan aplikasi e-Rekon&LK. Secara garis besar prosesnya adalah Satker mengisi capaian output pada aplikasi SAS/SAKTI, Sakter mengunggah ADK Capaian Output ke e-Rekon&LK, selanjutnya KPPN akan memonitor, menganalisis dan mengkonfirmasi status data capaian output dari satker melalui e-Rekon&LK.
Materi terkait tema Redesain Sistem Penganggaran Tahun 2021, disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran I, Danar Widanarko. Redesain Program dilakukan dengan mengacu kepada visi misi presiden, fokus pembangunan, dan RPJMN 2020-2024 serta dengan mengidentifikasi tugas dan fungsi utama K/L. Sistem Penganggaran akan mengalami perubahan yang cukup signifikan pada Tahun 2021 antara lain jumlah Program hasil redesain akan menjadi lebih sedikit, namun lebih fokus dan lebih mencerminkan program-progam nyata yang dilakukan oleh K/L. Redesain Program juga dilakukan dalam rangka memisahkan antara Program yang bersifat teknis dengan Program yang bersifat generik. Hasil Redesain Program, dari 428 Program Eksisting yang ada, setelah dilakukan redesain hanya menjadi 102 Program, dengan rincian 84 Program spesifik/ teknis KL dan 18 program generik/ lintas program
Pada setiap akhir sesi paparan materi berlangsung diskusi aktif melalui Chat Aplikasi maupun Audio Conference terkait permasalahan-permasalahan yang dihadapi Satker dan hal-hal yang dirasa kurang jelas terkait pemaparan para Narasumber
Salam sehat
Model Teknologi Desinfeksi Air dengan Teknik Deep Down Ultraviolet.jpg