Dalam rangka peningkatan kapasitas dan peran Satuan Kepatuhan Intern (SKI) di lingkungan Kementerian Kesehatan, Inspektorat Jendral Kementerian Kesehatan (Itjen Kemenkes) menyelenggarakan workshop secara online menggunakan Aplikasi Zoom Meeting selama 2 hari berturut-turut. Workshop ini merupakan workshop Angkatan I, yang diselenggarakan pada hari Senin dan Selasa, 29 dan 30 Juni 2020. Pada kesempatan ini, beberapa pegawai BBTKLPP Yogyakarta mengikuti workshop tersebut, yaitu Kepala Balai, Dr. dr. Irene, M.K.M., pejabat struktural, pejabat fungsional madya, tim SKI, tim WBK, tim SPIP, tim PIPK.
Acara pada hari pertama diawali dengan mendengarkan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan sekaligus arahan dari Inspektorat Jenderal Kementrian Kesehatan RI, drg. Murti Utami, M.P.H. Beliau mengucapkan terima kasih kepada para peserta undangan yang telah hadir. Dalam arahannya, beliau menyampaikan ketidakpuasan Presiden RI terhadap kinerja Kemenkes, khususnya terhadap realisasi anggaran yang rendah, serta perencanaan penyusunan anggaran yang kurang cermat. Dalam menghadapi masa new normal tentunya pemulihan ekonomi sangat sulit dilakukan, sehingga perlu sikap serta pola pikir suatu perencanaan yang dapat dipertanggunggugatkan.
Lebih lanjut dalam arahannya, Irjen menyampaikan bahwa Itjen memiliki keterbatasan dalam melakukan pengawasan satu per satu terhadap lebih dari 400 satker, sehingga dalam hal ini peran SKI sangat diharapkan dapat membantu. Pembentukan SKI di setiap satker haruslah orang- orang pilihan, yaitu orang-orang yang teliti, mampu bekerja sama, dan bertanggung jawab dalam mereviu mulai dari perencanaan anggaran. Ke depan Itjen akan lebih serius lagi dalam memantau dan mereviu, lebih peka terhadap kegiatan - bermanfaat atau tidak, masuk akal atau tidak. Reviu tidak lagi hanya 3E (Effectivity, Efficiency, dan Economic), tetapi 4E (Effectivity, Efficiency, Economic, dan Equality). Pada akhir arahannya, Itjen berharap ke depan tidak akan ada lagi pengaduan–pengaduan terkait realisasi anggaran. Seluruh satker memiliki orang-orang yang lebih profesional dan menjaga integritas satker dan Kemenkes. WTP tidak bisa menjamin kita bersih; jauhi penyalahgunaan wewenang dan gratifikasi. Sebagai penutup arahannya, beliau berpesan agar kita bisa menjaga uang di satker walaupun itu hanya satu sen, yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan masyarakat.
Setelah sambutan dan arahan Irjen, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi-materi oleh narasumber dan diskusi/tanya jawab. Pada setiap sesi pemaparan, seluruh Inspektur-Inspektur juga hadir sebagai pembahas. Dengan berakhirnya pemaparan terakhir pada hari kedua, seluruh rangkaian acara ditutup oleh Inspektur III, Bapak Heri Radison, SKM, MM.
Melalui workshop, diharapkan dapat meningkatkan penguatan satker dalam menerapkan tata kelola yang baik melalui penilaian/reviu internal yang dikomando tim SKI, baik dalam perencanaan, PBJ, laporan keuangan, maupun PIPK.
Model Teknologi Desinfeksi Air dengan Teknik Deep Down Ultraviolet.jpg