- Rabu, 09 September 2020, 07:03:11
- Admin
- 1447 dibaca
- ADKL, BBTKLPP Yogyakarta
Pada tanggal 8 September 2020, Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan menyelenggarakan Zoommeeting dengan agenda Refreshing teknis pengisian dan penggunaan akun monitoring untuk dinkes dan Monitoring dan evaluasi pengisian All Record. Peserta pertemuan adalah laboratorium, Fasyankes dan dinas kesehatan di Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Dari BBTKLPP Yogyakarta pertemuan dihadiri oleh Kepala Bidang ADKL, Feri Astuti, ST., MPH dan Kasie Lingkungan Biologi, Dien Arsanti, SKM., M.Env. Pertemuan diselenggarakan dalam dua sesi, sesi pagi untuk peserta dari wilayah Jawa Tengah dan sesi siang untuk peserta dari DIY.
Pertemuan dibuka dengan sambutan dari kepala Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan (PBTDK) Dr. dr. Vivi Setyawati. Disampaikan bahwa dengan adanya “AllRecord” diharapkan pihak pengirim sampel dan dinkes bisa menginput dan memantau hasilnya di Allrecord dan tidak perlu menunggu kertas2 lagi. Sehingga diharapkan input di Allrecord bisa realtime agar segera bisa dilakukan tindak lanjut oleh pihak-pihak terkait. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan penyampaian dua materi oleh narasumber dari PBTDK, yang pertama mengenai teknis pengisian Allrecord dan peran fasyankes, dinkes dan laboratorium dalam pengisian Allrecord dan materi kedua mengenai monev pengisian Allrecord. Setelah penyampaian materi acara dilanjutkan dengan diskusi.
Dari hasil diskusi diketahui bahwa pengisian Allrecord oleh beberapa laboratorium yang belum realtime terutama yang pengisiannya >3hari disebabkan beberapa faktor diantaranya: 1) tidak ada tenaga entry data, 2) data pasien tidak lengkap, 3) data belum dientry dalam Allrecord oleh pihak pengirim sampel 4) ada ketidaksesuaian data antara data di spesimen lab dan data di Allrecord sehingga perlu dikonfirmasi terlebih dahulu sebelum dientry. Merespon hal tersebut disampaikan oleh narasumber bahwa PPSDM menyediakan tenaga sukarelawan untuk entry data untuk itu pihak laboratorium yang membutuhkan tenaga entry data bisa bersurat kepada PPSDM. Selanjutnya untuk memperluas akses fasyankes terhadap pengisian Allrecord, dinkes provinsi diharapkan membuat daftar fasyankes termasuk puskesmas yang perlu dibuatkan akun allrecord dan dikirim ke Puslitbang untuk dibuatkan akun. Sehingga nantinya masing-masing fasyankes bila melakukan entry data dan riwayat pasien tidak tergantung dinkes. Lebih lanjut disampaikan oleh Kepala Dinkes Jateng bahwa adanya Allrecord ini sangat membantu dalam percepatan penyampaian informasi hasil laboratorium sehingga muncul wacana dari Dinkes Jateng bahwa laporan hasil laboratorium cukup melalui Allrecord, namun demikian fasyankes masih memerlukan laporan hasil laboratorium dengan tanda tangan dan cap dari laboratorium pemeriksa sehingga diputuskan laboratorium pemeriksa tetap membuat laporan hasil pemeriksaan.
Acara ditutup dengan ucapan terima kasih dari moderator atas kerjasama dinas kesehatan, fasyankes dan laboratorium pemeriksa serta pernyataan kesiapan pusat dalam mendukung kelancaran penanganan COVID-19 diantaranya dengan memfasilitasi agar pengisian Allrecord berjalan dengan baik serta permohonan dukungan dari semua pihak agar ke depan pengisian Allrecord bisa realtime.