Dalam rangka menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo untuk segera melakukan upaya mitigasi dan percepatan penanganan COVID-19 di 11 provinsi dengan tingkat penularan COVID-19 yang masih tinggi, termasuk Provinsi Jawa Tengah, Tim Task Force Penanganan COVID-19 wilayah Jawa Tengah yang dipimpin oleh Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Pelayanan, Brigjen TNI (purn), dr. Jajang Edi Priyatno, Sp.B., M.A.R.S., melakukan kunjungan kerja tahap 2 ke beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang dimulai pada hari Rabu, 30 September 2020 hingga 2 Oktober 2020. Tim Kementerian Kesehatan terdiri dari perwakilan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Puskatmutu BPPSDM, Pusdatin Kemenkes, BBTKLPP Yogyakarta, KKP Semarang, Poltekes Semarang, dan Poltekes Surakarta. Selain itu, terlibat juga perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan dinas kesehatan kabupaten/kota yang menjadi lokasi kunjungan. Tim BBTKLPP Yogyakarta yang mendampingi Staf Khusus Menteri Kesehatan adalah Kepala BBTKLPP Yogyakarta, Dr. dr. Irene, M.K.M, dan Kepala Bidang Surveilans Epidemiologi, dr. Yohanna Gita Chandra, M.S.
Rangkaian kunjungan kerja dimulai pada tanggal 30 September 2020 melalui pertemuan dengan Pemda Kabupaten Semarang. Pada kesempatan tersebut, dr. Jajang menekankan pentingnya kepatuhan dan kedisiplinan seluruh pihak untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dengan baik dan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak aman, sebagai langkah penanganan Covid-19 pra hospital. Protokol kesehatan adalah bentuk perlindungan terbaik, sembari menunggu ditemukannya vaksin definitif COVID-19. Selain itu, dr. Jajang juga menjelaskan bahwa saat ini ketersediaan ruang isolasi menjadi salah satu perhatian utama pemerintah untuk mengendalikan COVID-19. Setelah itu, tim Task Force mengunjungi RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran. Jajang menyampaikan bahwa bila terjadi peningkatan kasus, kapasitas RS harus bisa dimaksimalkan untuk COVID-19 bila terjadi ekskalasi pasien COVID-19. Untuk pelayanan pasien non COVID-19 bisa dialihkan ke RS di Ambarawa atau RS swasta lainnya di Kabupaten Semarang. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang yang sekaligus Plt. Direktur RSUD Ungaran, dr. Ani Raharjo, M.P.P.M., menuturkan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti arahan tersebut dengan berdiskusi bersama Pemda Kabupaten Semarang terlebih dahulu. Saat ini RSUD Ungaran memiliki tempat tidur sebanyak 187 unit serta 6 ICU. Adapun tempat tidur yang disiagakan untuk penanganan COVID-19 sebanyak 19 TT. Dengan kapasitas yang ada, Ani mengaku ruangan yang ada belum mampu menampung para pasien, oleh karenanya masih harus merujuk ke daerah lain seperti Ambarawa, Kota Semarang, Salatiga, Boyolali, bahkan Solo. Jajang juga menghimbau agar RS segera menyampaikan segala kebutuhan yang dibutuhkan, baik alat kesehatan, farmasi maupun SDM kesehatan kepada Tim Task Force Kementerian Kesehatan untuk selanjutnya diupayakan untuk dipenuhi.
Tujuan kunjungan kerja Tim Task Force berikutnya adalah bertemu dengan Bupati Magelang dan jajarannya di Gedung Pemda Kabupaten Magelang. Tim Task Force COVID-19 disambut oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Drs. Adi Waryanto, dan jajaran Pemda Kab. Magelang. Dalam sambutannya, Sekda Kab. Magelang menyampaikan sambutan tertulis dari Bupati Magelang tentang kondisi terkini Kab. Magelang. Dalam arahannya, Jajang menekankan pentingnya koordinasi dalam penanganan COVID-19 dan juga mengingatkan agar semua pihak dapat menjalani protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Setelah pertemuan tersebut Jajang beserta tim mengunjungi dua rumah sakit yang menjadi rujukan pasien COVID-19 di Kabupaten Magelang, yaitu: RSUD Muntilan dan RSUD Merah Putih. Dalam kesempatan tersebut Jajang menyampaikan kepada pihak rumahsakit agar menyampaikan kendala- kendala yang dihadapi agar bisa dicari solusinya. Diakhir kunjungannya Jajang berpesan kepada para nakes untuk tetap semangat dalam penanganan pasien COVID-19. Tim melanjutkan kunjungan ke RST dr. Soedjono Magelang, dan dilakukan diskusi tentang penanganan pasien COVID-19 serta pemeriksaan laboratorium COVID-19 yang dilakukan di RST dr. Soedjono.
Pada hari kedua, 1 Oktober 2020, Tim Task Force Kemenkes RI berkunjung ke kantor Bupati Purworejo untuk melaksanakan advokasi penanganan COVID-19 di Kabupaten Purworejo. Acara disambut oleh (Pjs) Bupati Purworejo, Ir. Yuni Astuti, M.A. Dalam sambutannya, Yuni Astuti menyampaikan Pemerintah Kab. Purworejo terus melakukan sosialisasi secara masif tentang protokol kesehatan dan New Habit, baik dengan pendekatan persuasif dan edukatif. Selain itu, kegiatan penegakan hukum di pusat-pusat aktivitas/keramaian masyarakat juga dilakukan. Dalam arahannya, Jajang antara lain menyampaikan kepada Kabupaten Purworejo untuk tetap menerapkan strategi Jogo Tonggo yang sudah diterapkan Pemprov Jateng. Kegiatan dilanjutkan kunjungan ke rumah sakit rujukan COVID-19 yang ada di Kabupaten Purworejo, yaitu: RSUD Dr. Tjitrowardoyo Purworejo dan RSUD R.A.A. Tjokronegoro. Dalam kunjungan tersebut, Jajang beserta Tim Task Force Kemenkes RI meninjau R. Isolasi COVID-19, IGD, serta ruang perawatan pasien COVID-19. Dalam arahannya, Jajang menekankan bahwa pengelola rumah sakit harus punya perencanaan yang matang sehingga semua pasien COVID-19 bisa tertangani dengan baik. Pihak rumah sakit harus bisa memprediksi kebutuhan tempat tidur bagi pasien COVID -19 dengan mengacu pada perkembangan jumlah kasus baru. Selain tempat tidur, pengelola rumah sakit juga harus bisa mengkalkulasi kebutuhan obat serta ruang ICU. Jajang mengucapkan terimakasih kepada tim medis yang telah memberikan pelayanan terbaiknya dalam merawat pasien Covid-19 dan meminta agar kesehatan nakes lebih diperhatikan dan dijaga. Usai mengunjungi Kabupaten Purworejo, Tim Task Force bertolak menuju Kabupaten Kebumen.
Bupati Kebumen, K.H. Yazid Mahfudz, dan jajarannya, antara lain Sekda Kab. Kebumen (Ahmad Ujang Sugiyono), Kadinkes Kab. Kebumen (dr. H.A. Dwi Budi Satrio, M.Kes.), serta pimpinan OPD terkait, menyambut kedatangan Tim Task Force COVID-19 di Kabupaten Kebumen. Dalam sambutannya Bupati Kebumen menyampaikan jumlah kasus konfirmasi di Kabupaten Kebumen sedang meningkat. Ada 17 kecamatan di Kabupaten Kebumen masuk dalam zona merah. Pemkab Kabupaten Kebumen terus melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi dan meminimalkan penyebaran COVID-19 di antaranya penerapan kebijakan dan tata laksana penanganan COVID-19 dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa. Dalam arahannya, walaupun ada tren kenaikan kasus, Jajang mengapresiasi penanganan COVID-19 di Kabupaten Kebumen. Tidak lupa Jajang memohon ijin kepada Bupati Kebumen untuk mengunjungi beberapa lokasi di wilayah Kebumen, yaitu: RSUD dr. Soedirman dan salah satu pondok pesantren yang ada di Kabupaten Kebumen. Dalam kunjungan di ponpes tersebut Jajang beserta Kepala BBTKLPP Yogyakarta, Dr. dr. Irene, M.K.M. menemui pimpinan ponpes untuk menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan. Di akhir kunjungan Tim Task Force memberikan bantuan kepada ponpes berupa masker kain dan juga bahan makanan.
Kunjungan hari ketiga, 2 Oktober 2020, Tim Task Force melakukan kunjungan advokasi terkait penanganan COVID-19 kepada Pemda Kabupaten Banyumas. Tim Task Force disambut oleh Sekda Kabupaten Banyumas, Ir. Wahyu Budi Saptono, M.Si. Dalam sambutannya Sekda Kabupaten Banyumas menyampaikan kondisi dan perkembangan penanganan COVID-19 yang dilakukan oleh Pemkab. Banyumas. Setelah menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan, Jajang memohon ijin untuk mengunjungi beberapa tempat di Kab. Banyumas, yaitu beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19 dan juga ponpes di Kabupaten Banyumas. Kegiatan dilanjutkan kunjungan ke RSUD Banyumas, dimana Tim Task Force disambut oleh Direktur RSUD Banyumas, dr. Dani Esti Novia. Dalam sambutannya, dr. Dani menyampaikan permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh RSUD. Acara dilanjutkan dengan diskusi yang dibagi menjadi beberapa tim untuk membahas berbagai permasalahan terkait penanganan COVID-19 untuk dapat memperoleh solusi yang terbaik. Setelah itu, Tim Task Force berkunjung ke RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Kunjungan disambut oleh Direktur Utama RSUD Dr. Margono dr. Tri Kuncoro, M.M.R. Dalam kunjungan tersebut, Jajang dan Tim Task Force mengunjungi tempat-tempat yang menjadi R. Isolasi Pasien COVID-19, serta Laboratorium COVID-19 RSUD Prof. dr. Margono. Selanjutnya, kunjungan dilanjutkan ke salah satu Ponpes yang ada di Kabupaten Banyumas. Dalam kunjungan tersebut Tim Task Force memberikan bantuan kepada ponpes berupa masker kain dan juga bahan makanan. Kegiatan terakhir adalah kunjungan ke Gedung Diklat Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Banyumas serta Wisma Wijaya Kusuma yang untuk sementara menjadi tempat isolasi COVID-19.
Model Teknologi Desinfeksi Air dengan Teknik Deep Down Ultraviolet.jpg