Pada hari Kamis, 22 April 2021 di Aula Puskesmas Manahan, Kota Surakarta dilaksanakan kegiatan peningkatan kualitas dalam rangka rangka Surveilans Faktor Risiko Penyakit Potensial KLB/Wabah pada saat Lebaran di Kota Surakarta Tahun 2021.
Peserta yang hadir 18 orang yang terdiri dari Kepala BBTKLPP Yogyakarta, Koordinator Bidang ADKL, dua orang tim kajian, tiga orang petugas dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta, satu orang petugas dari Puskesmas Gilingan, satu orang pengelola Terminal Tirtonadi, satu orang perwakilan Asosiasi Pedagang di Terminal Tirtonadi, empat orang penjaja makanan di Terminal Tirtonadi, dua orang perwakilan PT KAI (PT Reska dan petugas restorasi) dan dua orang penajaja makanan di Stasiun Balapan.
Acara dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari Kepala Seksi kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Surakarta (Bapak Arif Dwi Widodo, S.K.M.), Bapak Arif Dwi Widodo, S.K.M. mengucapkan terimakasih karena BBTKLPP Yogyakarta sudah membantu mendukung penurunan angka KLB di Kota Surakarta. Dilanjutkan dengan sambutan dan arahan dari Kepala BBTKLPP Yogyakarta (Ibu Dr. dr. Irene, M.K.M.).
Ibu Dr. dr. Irene, MKM menyampaikan bahwa pemantauan faktor risiko dilakukan untuk pencegahan dan mengantisipasi di awal sehingga tidak terjadi KLB di stasiun dan terminal akibat makanan dan minuman. Ibu Irene kemudian menyerahkan laporan kegiatan kepada Dinas Kesehatan, pengelola Stasiun Balapan, dan pengelola Terminal Tirtonadi. Serta diserahkan pula Chorine diffuser bagi pengelola Terminal Tirtonadi untuk peningkatan kualitas air bersih di Terminal Tirtonadi.
Kemudian paparan atau presentasi hasil kegiatan oleh Tim Kajian (Atikah Mulyawati, S.K.M.), Tim Kajian menyampaikan paparan tentang latar belakang, tujuan, hasil, kesimpulan dan rekomendasi kegiatan. Hasil IKL Stasiun Balapan 80% baik 20% cukup, hasil IKL Terminal Tirtonadi 100% baik, faktor risiko: masih ditemukan E.coli dan Bacillus cereus, jumlah kuman pada peralatan makan >0, dan upaya pencegahan COVID-19 sudah dilakukan di Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi.
Acara dilanjutkan dengan materi tentang keamanan pangan disampaikan oleh Ibu Feri Astuti, S.T., M.P.H. Materi yang disampaikan tentang dasar hukum, definisi, sanitasi makanan, kontaminasi makanan, foodborne disease, penyebab keracunan makanan, faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian foodborne disease, bahaya mikroorganisme, dan upaya pencegahan kontaminasi makanan dan kejadian foodborne disease, setelah penyampain hasil materi ada diskusi tanya jawab dengan peserta.
Acara kegiatan ditutup oleh Kepala Seksi kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Surakarta (Bapak Arif Dwi Widodo, S.K.M.)
Model Teknologi Desinfeksi Air dengan Teknik Deep Down Ultraviolet.jpg