Terkait upaya Eliminasi Filariasis di Provinsi Jawa Tengah melalui Program Eliminasi Filariasis Nasional, pada bulan Maret 2021 BBTKLPP Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan Survei Evaluasi Prevalensi Mikrofilaria Pasca POPM Filariasis tahun 2021 dalam bentuk Survei Evaluasi Akhir Periode (Pre-TAS) di Kabupaten Blora. Berdasarkan hasil Survei Pre-TAS didapatkan hasil rerata mikrofilaria sebesar 0% sehingga dapat dilanjutkan ke tahap Survei Penilaian Penularan Transmission Assessment Survey / TAS 1 dengan sasaran survei murid tingkat Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 dan 2 di Kabupaten Blora.
Untuk mempersiapkan pelaksanaan TAS, maka pada Rabu, 21 April 2021 tim BBTKLPP Yogyakarta melakukan pengumpulan data dan koordinasi dengan institusi terkait di Kabupaten Blora dengan tujuan menyampaikan hasil kegiatan Pre-TAS dan rencana pelaksanaan TAS yang dilakukan oleh Kepala BBTKLPP Yogyakarta (Dr. dr. Irene, M.K.M.), Koordinator SE / JFT Epidemiolog Ahli Madya (dr. Yohanna Gita Chandra, M.S.), dan JFT Epidemiolog Ahli Muda (Heldhi B. Kristiyawan S.K.M., M.Eng.). Koordinasi dilakukan dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora dengan menemui Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora (Bapak Edi Widayat, S.Pd., M.Kes., M.H.), Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora (Ibu Endang Rukmiati, S.Pd., M.Pd.), dan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Bapak Fathul Himam, S.Ag., M.Pd.I.) dengan menyampaikan target survei berdasarkan pada perhitungan sampel menggunakan aplikasi, disiapkan juga cadangan sampel.
Selanjutnya, dilakukan pembekalan teknis petugas pelaksana survei atau On Job Training (OJT) pada tanggal 27 April 2021 yang dilakukan untuk mempersiapkan tenaga daerah yang berjumlah 60 orang dalam pelaksanaan survei pengambilan darah tepi menggunakan metode imunologi yaitu dengan deteksi antigen menggunakan metode Immunochromatographic Card Test (ICT) melalui Filariasis Test Strip (FTS) dengan keunggulan dapat disimpan jangka panjang, mendeteksi antigen Wuchereria bancrofti sepanjang waktu, praktis, dan cepat.
Kegiatan pengumpulan spesimen pada tanggal 28 April – 8 Mei 2021 dilaksanakan dengan melibatkan petugas daerah dan petugas BBTKLPP Yogyakarta. Petugas pengambilan darah tepi dan pengujian FTS dibagi dalam beberapa tim yang terbagi ke sekitar enam sekolah dalam satu hari, dengan satu petugas BBTKLPP Yogyakarta/Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sebagai supervisor di dalam setiap tim. Hasil survei mendapatkan bahwa sampel minimal sudah terpenuhi dan jumlah anak positif di bawah cut off point (18), sehingga Kabupaten Blora dinyatakan lulus TAS 1.
Model Teknologi Desinfeksi Air dengan Teknik Deep Down Ultraviolet.jpg