Untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, khususnya Dengue, di Indonesia, diperlukan suatu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue untuk dipakai sebagai pedoman yang memberikan arah dalam menyelaraskan kegiatan pencegahan, surveilans (entomologi dan epidemiologi), serta manajemen kasus, dengan sistem kesehatan yang ada di semua tingkatan sehingga akan berkelanjutan dan cost efektif. Untuk itu, telah dimulai proses penyusunan Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 sejak bulan November 2020 dengan melibatkan para pemangku kepentingan sebagai komitmen dalam penanggulangan Dengue di Indonesia. Melanjutkan proses tersebut, pada hari Kamis, 27 Mei 2021, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) menyelenggarakan pertemuan pembahasan draf tersebut di Common Room Gedung Penelitian dan Pengembangan FK - KMK UGM Yogyakarta. Undangan pertemuan terdiri dari Tim Konsultan UGM, intitusi lintas program (termasuk BBTKLPP Yogyakarta), dinas kesehatan dari 34 provinsi, lintas sektor (kementerian terkait), serta mitra Kemenkes. Perwakilan dari BBTKLPP Yogyakarta adalah Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya/Koordinator Substansi Surveilans Epidemiologi (dr. Yohanna Gita Chandra, M.S.), Entomolog Kesehatan Ahli Madya (Dr. Andiyatu, S.K.M., M.Si.), Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda Seksi Advokasi KLB (dr. Ratna Wijayanti, M.P.H.), PLK Ahli Muda (Indaryati, S.ST.), dan Entomolog Kesehatan Ahli Pertama (Kustiah, S.Si.).
Kegiatan dibuka dan dipandu oleh Koordinator kelompok Substansi Arbovirosis Dit. P2PTVZ (dr. Tiffany Tiara Pakasi, M.A). Selanjutnya, disampaikan Draf Strategi Nasional Penanggulangan Dangue 2021 – 2025 oleh Tim Konsultan UGM dilanjutkan dengan diskusi. Lalu, disampaikan paparan oleh dr. Yohanna Gita Chandra, M.S. dari BBTKLPP Yogyakarta tentang “Kontribusi, Tantangan, serta Peluang Penguatan Pengendalian Dengue oleh BBTKLPP”. Setelah itu, disampaikan paparan tentang “Kontribusi, Tantangan, serta Peluang Penguatan Pengendalian Dengue oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)”, diikuti dengan diskusi panel. Acara diakhiri dengan kesimpulan pertemuan dan ramah tamah.
Model Teknologi Desinfeksi Air dengan Teknik Deep Down Ultraviolet.jpg