Survei Evaluasi Prevalensi Kecacingan di Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


Diawali dengan pengumpulan data dasar dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang pada tanggal 10 – 11 Juni 2021 oleh Kepala BBTKLPP Yogyakarta (Dr. dr. Irene, M.K.M.) bersama Imam Wahjoedi, S.K.M., M.P.H., M. Tarmidzi, SKM, M.Kes, dan Restu Wiratni, A.Md.K.L., pada tanggal 15 Juni 2021 dilakukan sosialisasi kegiatan dengan mengundang seluruh petugas yang akan terlibat dalam pelaksanaan survei tersebut, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan On Job Training (OJT) pada tanggal 18 Juni 2021 yang diikuti oleh petugas laboratorium pelaksana survei dengan tujuan peningkatan kapasitas petugas daerah dalam pemeriksaan telur cacing menggunakan metode KATO.

Selanjutnya, pada 20 – 24 September 2021 dilaksanakan tahap pengumpulan dan pemeriksaan spesimen Survei Evaluasi Prevalensi Kecacingan. Survei ini melibatkan 314 anak SD/MI di 30 sekolah yang tersebar di 25 wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Pemalang. Survei dilaksanakan oleh petugas puskesmas dan petugas Dinkes Kabupaten Pemalang, bekerja sama dengan pihak sekolah yang terlibat, dengan supervisi oleh tim BBTKLPP Yogyakarta yang terdiri dari Sub Koordinator Sub Substansi Pengkajian dan Diseminasi (Imam Wahjoedi, S.K.M., M.P.H.), Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda (Heldhi B. Kristiyawan, S.K.M., M. Eng.), Pranata Laboratorium Kesehatan Mahir (Yulianta, S.ST.), analis kesehatan (Susilo Marufi, AMd.A.K.), dan petugas pemegang program Filariasis dan Kecacingan Dinkes Provinsi Jawa Tengah (Asmuri, S.K.M., M.Kes.). Pengumpulan sampel feses dilaksanakan oleh petugas Puskesmas, lalu feses dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kab. Pemalang. Di Labkesda, dilakukan preparasi sampel feses oleh Petugas Puskesmas, dan selanjutnya diperiksa oleh petugas Labkesda dengan supervisi dan arahan oleh analis BBTKLPP Yogyakarta. Selama pelaksanaan survei, dilakukan juga monitoring dan evaluasi oleh Kepala BBTKLPP Yogyakarta (Dr. dr. Irene, M.K.M.) dan Koordinator Substansi Surveilans Epidemiologi (dr. Yohanna Gita Chandra, M.S.).