Sosialisasi Video Tutorial Layanan Publik


Dalam rangka implementasi Permenkes No. 33 Tahun 2019 dan untuk meningkatkan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Kesehatan, pada tanggal 6 Oktober 2021 tim Pelayanan Publik BBTKLPP Yogyakarta mengikuti Sosialisasi Video Tutorial Layanan Publik yang diselenggarakan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat secara daring.

Acara diawali dengan sambutan dan arahan dari Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg. Widyawati, M.K.M. Disampaikan bahwa seharusnya pertemuan lebih bagus secara offline atau langsung, tetapi karena kondisi jadi dilaksanakan secara daring. Pandemi membuat kita sedikit melupakan pelayanan prima, untuk itu marilah kita refresh ulang sehingga apa yang ada dalam UU No. 25 Tahun 2019 tentang Pelayanan Publik dapat kita laksanakan. Kita tetap terus maju, jangan pernah mundur untuk memberikan pelayanan prima. Untuk dapat memberikan pelayanan prima, yang harus dimiliki adalah call center, petugas lapangan, dan sarana prasarana. Selamat mengikuti, semoga bermanfaat yang sebanyak-banyaknya.

Acara dilanjutkan dengan pemutaran video tutorial layanan publik oleh Bapak Prawito. Sesuai Permenkes 33 Tahun 2019 tentang Panduan Perilaku Interaksi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian Kesehatan, dalam video ditayangkan cara-cara melayani mulai dari call center, parkir, security, pendaftaran, perawat/dokter, farmasi, front office, layanan di lapangan, dan pengaduan.

Setelah tayangan video selesai dilanjutkan dengan diskusi. Dalam diskusi dibahas antara lain tentang : - Cara pelayanan di masa pandemi meskipun memakai masker senyum tetap terlihat dari ekspresi mata. Pelayanan tulus dan bersahabat bisa dibantu dengan gerakan tangan, tubuh, atau mata.

- Gambaran tentang mistery guest, tim ada sekitar 60 orang yang akan disebar. Penampilan biasa saja, misal memakai kaos, sandal jepit. Setelah mistery guest selesai menilai akan diadakan review teehadap instansi-instansi yang kedatangan mistery guest.

- Sebagai ikon layanan instansi dapat digunakan bahasa, gerak tubuh/tangan, baju yang dimodifikasi dengan adat daerah.

- Masih banyaknya pertanyaan dan keluhan dari dokter mengapa harus mengantar pasien sampai pintu, menyerahkn berkas harus dengan dua tangan, menyambut pasien dengan berdiri. Jika pasien sedikit tidak masalah, tetapi jika banyak dirasa menyulitkan.

- Kendala pelayanan prima adalah ketika sudah sampai tahap sosialisasi, tahap berubah itu yang paling sulit.



Setelah diskusi dirasa cukup, acara ditutup dengan harapan Kemenkes dapat menjadi citra yang baik, hasil penilaian bapak/ibu dari awal sampai akhir tetap baik.

salam sehat