- Jumat, 08 Oktober 2021, 20:17:00
- Admin
- 1537 dibaca
- Surveilans, BBTKLPP Yogyakarta
Pelaksanaan Pengumpulan Spesimen Survei Evaluasi Prevalensi Mikrofilaria Pasca POPM Filariasis (Transmission Assessment Survei /TAS) di Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 diawali dengan Pengumpulan data dan koordinasi dengan institusi Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan pada tanggal 16 September 2021.
Pembekalan teknis petugas pelaksana survei atau On Job Training (OJT) pada tanggal 28 September 2021 yang dilakukan untuk memaparkan secara teknis pelaksanaan kegiatan TAS sekaligus juga untuk peningkatan kapasitas petugas daerah khususnya dalam pelaksanaan survei pengambilan darah tepi menggunakan metode imunologi yaitu dengan deteksi antigen menggunakan metode Immunochromatographic Card Test (ICT) melalui Filariasis Test Strip (FTS) dengan keunggulan dapat disimpan jangka panjang, mendeteksi antigen Wuchereria bancrofti sepanjang waktu, praktis, dan cepat.
Pertemuan OJT dibuka oleh Bambang Ruswanto, S.K.M., M.Kes. (Kepala Bidang P2P Dinkes Kabupaten Pekalongan). Peserta pertemuan sebanyak 60 orang yang terdiri dari unsur Puskesmas (Pemegang Program), tenaga laboratorium Labkesda Kota Pekalongan, Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan, Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan. Dilanjutkan pengumpulan spesimen pada tanggal 29 September – 6 September 2021 dengan melibatkan 10 orang petugas BBTKLPP Yogyakarta dan 1 Petugas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Untuk menjaga kualitas dalam pelaksanaan survei tersebut, pada tanggal 6 September 2021 dilakukan monitoring pelaksanaan kegiatan oleh Kepala BBTKLPP Yogyakarta (Dr. dr. Irene, M.K.M.) dan Koordinator SE / JFT Epidemiolog Ahli Madya (dr. Yohanna Gita Chandra, M.S.).
Berdasarkan hasil pemeriksaan di 39 SD/MI yang terpilih melibatkan 1.733 siswa didapatkan 1.711 negatif, 1 positif dan 21 sampel dikeluarkan karena 18 invalid dan 3 tidak sesuai. Sehingga jumlah sampel yang diperhitungkan untuk menilai penularan filariasis sebanyak 1.712. Hasil survei mendapatkan bahwa sampel minimal sudah terpenuhi, sehingga Kabupaten Pekalongan dinyatakan lulus TAS 1.