Lokakarya Perangkat Operasional Surveilans dan Pembagian Informasi (Surveillance and Information Sharing Operational Tool) terkait Penyakit Zoonosis di Indonesia


Sebagai salah satu rangkaian kegiatan percontohan kegiatan Surveillance and Information Sharing Operational Tool (SIS OT) di Indonesia, dan untuk memperkuat koordinasi sistem surveilans multisektoral dan berbagi informasi dari penyakit zoonosis Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sebagai koordinator pelaksana menyelenggarakan Lokakarya Perangkat Operasional Surveilans dan Pembagian Informasi (Surveillance and Information Sharing Operational Tool) terkait Penyakit Zoonosis di Indonesia yang dilakukan secara hybrid (kombinasi tatap muka dan online) pada 4 – 8 Oktober 2021. BBTKLPP Yogyakarta ikut serta mengikuti pertemuan yang diwakili oleh dr. Dwi Amalia, M.P.H. (JFT Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda), JFT Pranata Komputer Ahli Muda (Mardiansyah, S.Kom., M.P.H.), dan JFU Epidemiolog Kesehatan (Restu Wiratni, A.Md. K.L.).

Pertemuan ini didukung oleh Tim Tripartit (FAO – WHO – OIE) dan lintas sectoral antar kementerian yaitu Kemenko PMK, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Senin 4 Oktober 2021 mengawali pertemuan pengantar kegiatan disampaikan oleh Kachen Wongsathapornchai (Regional Manager FAO Asia Pacific) dilanjutkan penyampaian sambutan sekaligus pembuakaan pertemuan oleh drg. Agus Suprapto, M.Kes (Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan) dilanjutkan paparan tentang Surveilans dan Sistem Informasi Zoonosis di Kementerian Pertanian oleh Dr. drh. Nuryani Zainudddin, M.Si (Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan), Sistem Informasi Kesehatan Satwa Liar oleh Drh. Indra Exploitasia, M.Si Direkur Konservasi Keanekaragaman Hayati Jenis & Genetik, KemenLHK), dan Surveilans dan Sistem Informasi Zoonosis di Kementerian Kesehatan oleh Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes ( Direktur P2PTVZ, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan).

Dilanjutkan dihari kedua pada tanggal 5 -7 Oktober 2021 seluruh peserta dengan total 110 peserta nasional dan internasional dengan 35 peserta hadir secara offline/tatap muka yang berperan aktif dalam melakukan Assessment melalui Alat Bantu Operasional Surveilans dan Pembagian Informasi (Surveillance and Information Sharing OT/SIS-OT) yang telah disusun oleh Tim Tripartit. Selanjutnya, dilakukan identifikasi dan prioritas kegiatan terhadap 34 kegiatan dengan menguku tingkat kelayakan, waktu implementasi dan skala prioritas kegiatan.

Pada Jumat 8 Oktober 2021 pertemuan ditutup oleh dr. Nancy Dian Anggraeni, M.Epid. (Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit, Kemenko PMK) yang menyampaikan bahwa hasil kegiatan pertemuan ini nantinya akan disampaikan oleh Kemenko PMK kepada Pejabat tingkat Eselon 1 dan 2 di seluruh Kementerian terkait dan terima kasih kepada peserta atas keterlibatan dan komitmen peserta terhadap rencana pembangunan nasional untuk memajukan kapasitas surveilans terintegrasi yang merupakan keluran dari lokakarya percontohan SIS OT di Indonesia.