Monitoring dan evaluasi kegiatan One Health pengendalian Leptospirosis dan pengembangan deteksi dini Leptospirosis di Kabupaten Demak


Tim BBTKLPP Yogyakarta yang terdiri dari Koordinator Substansi ADKL, Feri Astuti, ST., MPH, Sanitarian, Dien Arsanti, SKM., M.Env., dan Entomolog, Yohannes Didik Setiawan, S.Si, M.Sc., mengikuti pertemuan “monitoring dan evaluasi kegiatan One Health pengendalian Leptospirosis dan pengembangan deteksi dini Leptospirosis” di Kabupaten Demak pada tanggal 22 November 2021. Pertemuan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dihadiri oleh peserta dari berbagai sektor diantaranya dari Kementerian kesehatan yang diwakili dari Direktorat P2PTVZ, Kementerian Pertanian, Bappeda, Dinas Perkim, Dinas Pertanian dan pangan, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, serta perangkat pemerintahan di tingkat kecamatan dan kelurahan setempat.

Acara dibuka dengan beberapa sambutan, yang diawali dengan sambutan dari Camat Bonang, yang dilanjutkan dengan sambutan Kepala Bidang P2P Dinas kesehatan Kabupaten Demak, Sambutan selanjutnya dari B2P2VRP Salatiga yang diwakili koordinator Sub Substansi Layanan dan Sarana Penelitian Pengembangan dan Pengkajian dan terakhir dari Kasubdit Zoonosis dit. P2PTVZ Ditjen P2P. Pada intinya semua menyampaikan harapannya agar pertemuan ini bisa menjadi titik awal kegiatan pemberantasan penyakit Leptospirosis di Kabupaten Demak yang melibatkan berbagai lintas sektor yang dikemas dalam kegiatan one health.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari beberapa narasumber. Penyampaian materi pertama dari Dinas Kesehatan kabupaten Demak mengenai situasi Leptospirosis di Kabupaten Demak oleh Kepala Bidang P2P, Heri Winarno, SKM, M.Kes. Dilanjutkan penyampaian materi oleh DR. Ristiyanto, M.Kes mengenai hasil penelitian Leptospirosis B2P2VRP Salatiga di Kabupaten Demak. Materi ketiga mengenai serosurveilans Leptospirosis pada hewan oleh Dinas pertanian dan pangan Kabupaten Demak, dilanjutkan dengan presentasi Dinas Perkim mengai kegiatan lomba kampung juara sebagai upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan dari Dinas Pariwisata yang berusaha menghadirkan kabupten Demak sebagai tempat wisata yang sehat. Acara dilanjutkan dengan diskusi. Beberapa apresiasi, pertanyaan masukan dan harapan disampaikan peserta mengenai upaya pengendalian penyakit Leptospirosis di kabupaten Demak. Apresiasi diberikan oleh peserta atas terselenggaranya pertemuan ini dan harapan agar pertemuan ini bisa ditindaklanjuti dengan dibentuknya group formal one health yang utuh untuk pengendalian penyakit khususnya Leptospirosis di Kabupaten Demak. Pertanyaan khusus untuk BBTKLPP Yogyakarta yaitu adanya daerah yang akses air PDAM sulit, sehingga masyarakat menggunakan air selokan untuk kebutuhan sehari-hari sehingga hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit Leptospirosis. Apakah BBTKLPP Yogakarta bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan akses air bersih. Dari BBTKLPP Yogyakarta, yang diwakili Koordinator substansi ADKL merespon dengan memeprsilahkan dinas kesehatan yang mempunyai masalah air bersih untuk bersurat ke BBTKLPP Yogyakarta, nantinya akan ada pendampingan kepada masayarakat untuk penyediaan air bersih. Selain itu disampaikan juga bahwa tahun depan kegiatan sentinel tikus di Kabupaten Demak akan dikoordinir oleh BBTKLPP Yogyakarta. Untuk itu BBTKLPP Yiogyakarta membuka kesempatan untuk kolaborasi kegiatan dengan sektor lain dalam rangka pengendalian penyakit Leptospirosis di Kabupaten Demak.