Pertemuan Penguatan Sistem Surveilans Sentinel Arbovirosis (S3A)


Dalam upaya menjamin keberlangsungan penyelenggaraan sistem surveilans sentinel Arbovirosis (S3A), perlu ditingkatkan koordinasi dan kerjasama yang baik antara setiap unit penyelenggara S3A sehingga peran serta setiap unit penyelenggara semakin kuat. Untuk itu, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan Pertemuan Penguatan Surveilans S3A pada hari Kamis-Sabtu, 25-27 November 2021 di Hotel Amaroossa Bogor Provinsi Jawa Barat. Pertemuan ini diselenggarakan secara luring dan daring. Peserta pertemuan yang hadir secara luring adalah perwakilan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kemenkes RI, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Bagian Program dan Informasi Ditjen P2P, BBTKLPP Jakarta, BBTKLPP Surabaya, BBTKLPP Banjarbaru, BBTKLPP Yogyakarta, BTKLPP Medan, BTKLPP Batam, BTKLPP Manado, BTKLPP Makassar, BTKLPP Ambon, BTKLPP Palembang, perwakilan dari mitra (universitas, lembaga penelitian, organisasi profesi), serta JFT/JFU dari Substansi Arbovirosis Kemenkes RI. Peserta yang hadir secara daring meliputi perwakilan dari Pusat Data dan Informasi RI, Biro Perencanaan dan Anggaran, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, dinas kesehatan 34 provinsi di Indonesia, dinas kesehatan dari 47 kabupaten/kota yang selama ini terlibat dalam kegiatan S3A, seluruh sentinel kegiatan S3A (29 puskesmas dan 40 rumah sakit), serta mitra kegiatan dari WHO Indonesia, Lembaga Eijkman, Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), serta Perkumpulan Pemberantasan Penyakit Parasitik Indonesia (P4I). Peserta dari BBTKLPP Yogyakarta diwakili oleh Koordinator Substansi Surveilans Epidemiologi/Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya dari tim S3D (dr. Yohanna Gita Chandra, M.S.), Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda dari tim S3JE (dr. Dwi Amalia, M.P.H.), dan JFU Pranata Laboratorium Kesehatan (Rahmawati Wahyu Utami, A.Md.A.K.).

Pada hari pertama, acara dimulai dengan laporan penyelenggaraan kegiatan oleh dr. Iriani Samad, M.Sc. (Sub Koordinator Arbovirosis), dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh dr. Asik Surya, M.P.P.M. (Koordinator Substansi Arbovirosis). Setelah itu, Dr. dr. Vivi Setiawati, M.Biomed. (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes RI) memberikan materi tentang Dukungan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) dalam Sistem Surveilans Sentinel Dengue Berbasis Laboratorium.

Selanjutnya, pada hari kedua, dengan moderator Dr. dr. Rita Kusriastuti, M.Sc. (Ketua P4I), diberikan beberapa materi terkait S3A, yaitu: 1) Surveilans Serotipe Dengue dalam Mendukung Program Penanggulangan Dengue oleh R. Tedjo Sasmono, Ph.D. dari Pusat Riset Biologi Molekular Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); 2) S3D di RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul oleh dr. Rini Dwi Lestari, Sp.A., M.Sc. dari RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul DIY; 3) Penguatan Sistem Surveilans Japanese Enchepalitis oleh Prof. Dr. dr. Elizabeth Siti Herini, Sp.A.(K). dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada; 4) Peran Komunitas Dengue Indonesia dalam Surveilans Sentinel Arbovirosis oleh Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A.(K). dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 5) Pemanfaatan Data dan Informasi Surveilans Berbasis Laboratorium dalam Mendukung Program Pencegahan dan Pengendalian Arbovirosis oleh Iqbal Elyazar M.P.H., D.Phil. dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit; 6) Pencatatan dan Pelaporan S3A dalam Aplikasi Sistem Informasi Arbovirosis (SIARVI) oleh Andrey Yoga; serta 7) Sistem Surveilans Sentinel Arbovirosis oleh Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, M.Sc. dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Tiap sesi diikuti dengan diskusi tanya jawab antara peserta dengan narasumber.

Berikutnya, disampaikan paparan tentang Implementasi Kegiatan S3A di 10 B/BTKLPP di Indonesia oleh masing-masing perwakilan 10 B/BTKLPP tersebut. Paparan dari BBTKLPP Yogyakarta dilakukan oleh Koordinator Substansi Surveilans Epidemiologi (dr. Yohanna Gita Chandra, M.S.). Setelah paparan, diikuti dengan diskusi tanya jawab tentang berbagai permasalahan dan pemecahannya. Setelah itu, dilakukan diskusi tentang rencana tindak lanjut dari pertemuan tersebut. Acara ditutup oleh Direktur P2PTVZ (Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes.). Beliau berpesan agar kegiatan S3A dapat diperkuat sehingga dapat bermanfaat bagi surveilans serta pencegahan dan pengendalian penyakit Arbovirosis di masa yang akan datang.