Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Survei Evaluasi Prevalensi Cacingan Tahun 2022


Pada tahun 2022, sebanyak 20 provinsi akan melaksanakan Survei Evaluasi Prevalensi Cacingan sebagai evaluasi program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan selama 5 tahun di suatu kabupaten/kota. Agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai standar, maka penting dilakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan survei. Terkait hal itu, pada hari Jumat, 21 Januari 2021, mulai pukul 08.00, diselenggarakan pertemuan daring Koordinasi Pelaksanaan Survei Evaluasi Prevalensi Cacingan Tahun 2022, yang diprakarsai oleh Substansi Filariasis dan Kecacingan, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Kemenkes RI. Pertemuan dihadiri oleh Kepala Bidang P2 dan/atau Penanggung Jawab Program Kecacingan Dinas Kesehatan Provinsi dan serta kabupaten/kota terkait, serta beberapa B/BTKL sesuai undangan. Peserta dari BBTKLPP Yogyakarta adalah Koordinator Substansi Surveilans Epidemiologi (dr. Yohanna Gita Chandra, M.S.), serta perwakilan tim Cacingan BBTKLPP Yogyakarta (Heldhi B. Kristiyawan, S.K.M., M.Eng., Dwoyo Giatmoko, dan Tri Mulyani).

Pertemuan dibuka dengan pengantar dari Koordinator Substansi Filariasis dan Kecacingan, Lita Renata Sianipar, S.K.M., M.K.M. Dalam paparannya disampaikan tujuan pelaksanaan survei dan pentingnya standarisasi pelaksanaan survei hasil survei diharapkan menggambarkan kondisi sesungguhnya suatu daerah. Selanjutnya, paparan tentang Persiapan Survei Evaluasi Prevalensi Cacingan oleh Sub Koordinator Subsubstansi Cacingan, dr. Lusy Levina. Dalam paparannya disampaikan mengenai: kriteria kabupatan/kota yang melaksanakan survei evaluasi prevalensi cacingan, waktu pelaksanaan survei, metode survei, dan wilayah kabupaten/kota yang melaksanakan survei evaluasi prevalensi cacingan tahun 2022. Sesi selanjutnya, disampaikan mengenai Manajemen Data dan Pelaporan, oleh dr. Eksi Wijayanti, M.Epid, Epidemiolog Kesehatan Ahli di Substansi Filariasis dan Kecacingan. Dalam paparannya disampaikan: penyiapan data untuk menyiapkan sampel sekolah yang dibutuhkan, teknik sampling, dan pelaporan hasil survei. Pertemuan diakhiri dengan diskusi, tanya jawab seputar pengalaman pelaksanaan dan rencana pelaksanaan survei masing-masing wilayah.