Dialog Interaktif Ancaman Varian Baru Covid-19


Pada tanggal 20 Januari 2022, Programma 1 RRI Yogyakarta melalu kanal Fm 91,1 Mhz dengan dipandu penyiar Rosian Anwar secara langsung mengadakan dialog interaktif mengambil tema Ancaman Varian Baru Covid-19. Dalam acara tersebut dihadirkan narasumber yang berasal dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta (Dr.dr. Irene, MKM), Dokter layanan sekalaigus anggota tim Satgas Covid-19 RSUP TNI AU Hardjolukito Yogyakarta (dr. Putri Pertiwi), Kepala Satpol PP Kabupaten Gunung Kidul (Edi Basuki). Dalam acara tersebut dari BBKLPP Yogyakarta juga diikuti Koordinator Substansi Tata Usaha (Sayekti Udi Utama), Kasubbag Adum (Dhelina Auza Utami), Koordinator Substansi Surveilans Epidemiologi (Yohana Gita Chandra).

Dialog interaktif ini diselenggarakan dalam rangka melihat kesiapan dalam menghadapi varian Baru di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut kepala BBTKLPP Yogyakarta menyampaikan kesiapannya dalam menghadapi varian baru omicron, yaitu walaupun saat ini di DIY belum ditemukan varian baru, namun BBTKLPP Yogyakarta telah mempersiapkan kemampuan untuk mendeteksi varian baru tersebut dengan kemampuan mendeteksi melalui uji S-gene target failure (SGT) serta Whole Genome Sequencing (WGS). Untuk kesiapan pengujian tersebut di BBTKLPP Yogyakarta telah tersedia peralatan serta reagensia yang memadai yang ditunjang dengan Sumber Daya Manusia yang mencukupi.

Dalam bagian lain kesiapan RSUP TNI AU Hardjolukito dalam menghadapi varian baru ini juga telah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi dengan menambah sasaran vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun di lingkungan adisutjipto. Sementara dalam mengatasi varian baru di Gunungkidul melakukan langkah upaya preventif untk menghadapi kerumunan massa seperti dengan cara pembatasan kegiatan namun tetap menjagaroda perekonomian tetap bisa berjalan, upaya komunikasi dengan paguyuban warga Gunungkidul di luar wilayah gunung kidul untuk menahan tidak pulang terlebih dahulu ke Gunung kidul serta membuat pos-pos pemantauan di pintu masuk Gunungkidul dan di titik-titik pariwisata sehingga dapat menjaring masyarakat yang positif covid-19 dengan tanpa gejala.

Pada bagian akhir sesi diskusi dengan pendengar disampaikan bahwa secara khusus covid-19 tidak ada obatnya namun masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dan ketakutan karena apapun varian covid-19 dapat dicegah dengan upaya patuh pada protokol kesehatan dan dengan penerapan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi.(5 M) dan tetap melakukan upaya Tracing, testing dan traetmen (3T). Selain itu dihimbau masyarakat bisa mensukseskan vaksin dosis 1 dan 2 serta vaksin boster yang sudah mulai diberikan kepada masyarakat secara umum.

Salam Sehat