OJT Petugas Teknis dalam Kegiatan Surveilans Resistensi Obat sebagai Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kusta di Kota Pekalongan


Untuk mendapatkan informasi status kerentanan Mycobacterium leprae terhadap obat anti kusta MDT (Rifampicin, Dapsone dan Ofloxacin) pada penderita kusta tipe MB, dilakukan Kegiatan Surveilans Resistensi Obat sebagai Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kusta di Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. Sebelummya, pada tahun 2019, telah dilaksanakan kegiatan serupa di Kota Pekalongan. Dari kegiatan tersebut diperoleh hasil bahwa tidak ada mutasi nukleotida atau asam amino pada gen gyrA sehingga diketahui bahwa isolat M. leprae di Kota Pekalongan masih rentan terhadap obat kusta ofloxacin. Akan tetapi, status resistensi isolat M. leprae di Kota Pekalongan terhadap rifampicin dan dapson belum dapat disimpulkan karena belum dapat diperolehnya amplikon DNA untuk disekuens. Untuk itu, pada tahun 2022 dilakukan kegiatan serupa di Kota Pekalongan.

Sebelum dimulai tahap pengumpulan spesimen, terlebih dahulu dilakukan tahap OJT bagi petugas teknis, khususnya petugas analis kesehatan di Kota Pekalongan pada hari Rabu, 2 Maret 2022 di Gedung PKK Kota Pekalongan. OJT dihadiri oleh perwakilan analis kesehatan dari 14 puskesmas di Kota Pekalongan dan Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Pekalongan, serta dari Dinas Kesehatan Kota Pekalongan. Acara dimulai dengan pembukaan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekalongan (dr. Indah Kurniawati, M.Kes.). Beliau berpesan kepada para peserta untuk serius mengikuti OJT ini agar dapat melakukan pengambilan spesimen sesuai pedoman dalam mendukung kegiatan Surveilans Resistensi Obat Kusta. Selanjutnya, disampaikan overview kegiatan Surveilans Resistensi Obat Kusta oleh Ketua Tim Kegiatan, sekaligus Koordinator Substansi Surveilans Epidemiologi (dr. Yohanna Gita Chandra, M.S.). Dalam overview ini disampaikan latar belakang dan tahap-tahap kegiatan. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan materi pengumpulan dan pemeriksaan spesimen secara mikroskopis oleh analis BBTKLPP Yogyakarta (Dwi Susilowati, A.M.A.K.). Materi yang diberikan berupa teori dan praktek langsung, khususnya untuk pengambilan spesimen dari pasien kusta. Dan menjelang akhir acara, diberikan penjelasan tentang pengisian formulir data pasien yang diambil spesimennya oleh dr. Ratna Wijayanti, M.P.H. (Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda BBTKLPP Yogyakarta), diakhiri dengan penjelasan tentang administrasi kegiatan pelaksanaan surveilans.