Pelaksanaan Survei Evaluasi Prevalensi Mikrofilaria Pasca POPM Filariasis (Transmission Assessment Survey / TAS) di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 diawali dengan pertemuan koordinasi pelaksanaan kegiatan secara daring dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Kementerian Agama Kabupaten Demak, serta petugas Puskesmas yang akan terlibat dalam kegiatan pada hari Kamis, 3 Februari 2022.
Pembekalan teknis petugas pelaksana survei atau On the Job Training (OJT) dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2022 dengan tujuan memaparkan secara teknis pelaksanaan kegiatan TAS sekaligus meningkatkan kapasitas petugas daerah khususnya dalam pemeriksaan darah tepi menggunakan metode Immunochromatographic Card Test (ICT) dengan alat Filariasis Test Strip (FTS). Metode ini mempunyai keunggulan dapat disimpan dalam jangka panjang, mendeteksi antigen Wuchereria bancrofti sepanjang waktu, praktis, dan cepat.
Pengambilan dan pemeriksaan spesimen dilaksanaan pada tanggal 20 - 26 Februari 2022 dengan melibatkan seluruh peserta yang hadir dalam OJT. Tim BBTKLPP Yogyakarta bertugas sebagai supervisor untuk menjaga ketepatan pelaksanaan dan alur kegiatan pengumpulan spesimen agar sesuai dengan pedoman pelaksanaan pengumpulan spesimen Survei Evaluasi Prevalensi Mikrofilaria Pasca POPM Filariasis ( Transmission Assessment Survey / TAS) Kemenkes RI di setiap SD/MI terpilih. Kegiatan survei dilaksanakan di 33 SD/MI yang terpilih dengan melibatkan 1.663 siswa dari 1.900 siswa sasaran survei (sebanyak 11% dari target siswa yaitu 206 siswa tidak hadir, dan 31 siswa menolak sebagai responden). Dari 1.663 siswa yang diperiksa, sebanyak 1.641 siswa dianggap sebagai sampel (hasil valid) dan telah memenuhi total sampel minimal, yaitu 1.556 siswa.
Dari hasil pemeriksaan, didapatkan 1 (satu) siswa positif antigen filaria. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penularan filariasis di Kabupaten Demak dikategorikan rendah dan dinyatakan lulus TAS 1. Direkomendasikan untuk melakukan Survei Evaluasi Prevalensi Mikrofilaria Pasca POPM Filariasis ( Transmission Assessment Survey – TAS) Tahap II pada tahun 2024, survei kontak terhadap kasus positif yang ditemukan, monitoring kasus klinis Filariasis setelah POPM Filariasis dihentikan, serta melakukan kegiatan Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE) tentang Filariasis (penyakit kaki gajah) kepada masyarakat.