- Sabtu, 19 Maret 2022, 09:00:00
- Admin
- 5359 dibaca
- Leptospirosis, BBTKLPP Yogyakarta
Pada tanggal 16 dan 17 Maret 2022 di Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan BBTKLPP Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan Puskesmas Prambanan melaksanakan Kegiatan Surveilans Faktor Risiko Leptospirosis. Dipilihnya desa ini karena merupakan daerah endemis dan pada tiga tahun terakhir selalu ada kasus Leptospirosis. Kegiatan difokuskan pada dua dusun yang terdapat kasus yakni Dusun Rejondani dan Dusun Candisingo.
Tahapan kegiatan terdiri dari survei, penangkapan dan identifikasi, pengamatan rumah, serta pengumpulan data terkait pengetahuan, sikap, perilaku responden terkait faktor risiko Leptospirosis. Jumlah rumah yang diamati sebanyak 50 rumah, jumlah responden 87 Orang, dan jumlah trap tikus dipasang sebanyak 150 trap dengan rincian 50 trap dipasang di dalam rumah, 50 trap dipasang di luar rumah, dan 50 trap dipasang di lingkungan.
Petugas pelaksana kegiatan ini melibatkan Sanitarian di Substansi ADKL sebagai petugas pengumpul data faktor risiko lingkungan serta survei pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat, Entomolog di Substansi PTL sebagai petugas survei, identifikasi, dan pengambilan sampel tikus, serta Pranata Komputer di Bagian Tata Usaha sebagai petugas pengumpulan data titik koordinat untuk pembuatan peta risiko Leptospirosis. Kegiatan didukung oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman serta petugas dan Kader Kesehatan Puskesmas Prambanan.
Hasil kegiatan diperoleh 31 ekor tikus dan curut dengan success trap sebesar 21%. Jumlah tikus tertangkap sebanyak 18 ekor terdiri dari tiga jenis yaitu Rattus tanezumi, Rattus argentiventer, dan Bandicota indica. Sebanyak 18 sampel serum darah dan ginjal tikus yang diambil akan diperiksa di BBPPVRP Salatiga. Sampel ginjal akan diuji dengan metode PCR untuk mengetahui keberadaan bakteri Leptospira di dalam tubuh tikus, sedangkan sampel serum darah akan diuji dengan metode MAT untuk mengidentifikasi serovar bakteri Leptospira.
Salam Sehat