Surveilans Faktor Risiko Leptospirosis di Kabupaten Sragen


Kegiatan Surveilans Faktor Risiko Leptospirosis di Kabupaten Sragen dilaksanakan pada tanggal 28 dan 29 Maret 2022 di Dusun Ploso, Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang. Dipilihnya desa ini karena pada akhir tahun 2021 terdapat kasus Leptospirosis dari pasien yang dirawat di RSUD Gemolong Sragen yang berasal dari Desa Jati. Pelaksana kegiatan berasal dari lintas sektor terdiri dari BBTKLPP Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Kecamatan Sumberlawang, Puskesmas Sumberlawang, Desa Sumberlawang, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), kader kesehatan, beserta ketua RT di wilayah Dusun Ploso.

Tahapan kegiatan terdiri dari penangkapan tikus menggunakan trap dilanjutkan dengan identifikasi, dan pengambilan sampel serum darah serta sampel ginjal tikus, serta dilakukan pengumpulan data terkait pengamatan rumah berisiko Leptospirosis dan data pengetahuan, sikap, perilaku responden terkait faktor risiko Leptospirosis. Jumlah rumah yang diamati sebanyak 50 rumah, jumlah responden 96 Orang, dan jumlah trap tikus dipasang sebanyak 150 trap dengan rincian 59 trap dipasang di dalam rumah, 53 trap dipasang di luar rumah, dan 38 trap dipasang di lingkungan.

Hasil kegiatan diperoleh 53 ekor tikus dengan success trap sebesar 35%. Tiga ekor tikus lepas saat proses identifikasi, sehingga tikus yang berhasil diidentifikasi dan diambil sampelnya sebanyak 50 ekor. Berdasarkan identifikasi ditemukan tiga jenis tikus yaitu Rattus tanezumi, Rattus argentiventer, dan Rattus Tiomanicus. Sebanyak 100 sampel yang terdiri dari 50 sampel serum darah tikus dan 50 sampel ginjal tikus yang diambil akan diperiksa di BBPPVRP Salatiga. Sampel ginjal akan diuji dengan metode PCR untuk mengetahui keberadaan bakteri Leptosipra di dalam tubuh tikus, sedangkan sampel serum darah akan diuji dengan metode MAT untuk mengidentifikasi serovar bakteri Leptospira.