- Selasa, 05 April 2022, 12:00:00
- Admin
- 1591 dibaca
- OJT, Malaria, Kulon Progo, BBTKLPP Yogyakarta
Dalam rangka mensukseskan pelaksanaan kegiatan Surveilans Sentinel Malaria Knowlesi (SSMK) dan kegiatan Identifikasi Karakter Genetik Plasmodium sp di Kabupaten Kulon Progo D.I. Yogyakarta, pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2022, BBTKLPP Yogyakarta menyelenggarakan pertemuan On the Job Training (OJT) Kegiatan terkait Malaria Tahun 2022 di Kabupaten Kulon Progo. Acara yang diselenggarakan di Omah Cantrik, Tanjungharjo, Nanggulan, Kulon Progo ini dihadiri 30 peserta terdiri dari petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, petugas mikroskopis dari rumah sakit rujukan, serta penanggung jawab malaria dan petugas mikroskopis dari Puskesmas Girimulyo I, Gimulyo II, Samigaluh I, Samigaluh II, Kokap I, Kokap II dan Puskesmas Kalibawang.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan Kab. Kulon Progo (dr. Rina Nuryati, M.P.H.) menyampaikan ucapan terimakasih kepada BBTKLPP Yogyakarta atas semua dukungan yang diberikan kepada Kabupaten Kulon Progo, semoga acara ini bermanfaat untuk semua peserta. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan paparan materi mengenai Rencana Kegiatan SSMK oleh dr. Ratna Wijayanti, M.P.H. (Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda BBTKLPP Yogyakarta), dilanjutkan dengan paparan materi tentang Kegiatan Identifikasi Karakter Genetik disampaikan oleh DR. Andiyatu, S.K.M., M.Si. (Entomolog Kesehatan Ahli Madya BBTKLPP Yogyakarta). Paparan tentang Teknis Pengambilan Sampel disampaikan oleh Septriana Putri Andani, A.Md. (Pranata Laboratorium Kesehatan BBTKLPP Yogyakarta), sementara praktek teknis pengambilan sampel dipandu oleh Rudiyanto, A.Md. (Pranata Laboratorium Kesehatan BBTKLPP Yogyakarta).
Pada saat penutupan, Kepala Seksi P2 DKK Kabupaten Kulon Progo (Bapak Arif Mustofa, S.K.M., M.Epid.) menyampaikan rencana tindak lanjut (RTL) antara lain: Pengumpulan sampel akan dilaksanakan secara ACD, Sampel untuk SSMK dipastikan dari kasus yang diambil DBS nya adalah kasus dengan gejala (seperti pada DO kasus, dan dari daerah knowlesi) sehingga mengurangi jumlah sampel yang akan di crosscheck di dinas kesehatan, Jika pasien tidak bergejala, akan tetapi pada saat diperiksa mikroskopis adalah positif, maka dimasukkan dalam kasus SSMK/Identifikasi Karakter Genetik, dan tetap diambil DBS-nya, Semua sampel positif maupun negatif dalam kegiatan SSMK akan di crosscheck oleh Dinas Kesehatan sebelum diambil oleh BBTKLPP Yogyakarta, SOP SSMK dan formulir untuk dapat segera dibagikan.