Finalisasi Kegiatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Bersumber Air Melalui Sumber Air Minum Masyarakat di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2022


Pada tanggal 21 - 22 November 2022, BBTKLPP Yogyakarta mengadakan finalisasi hasil kegiatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Bersumber Air Melalui Sumber Air Minum Masyarakat di Kabupaten Banjarnegara sebagai tindaklanjut kegiatan pada bulan Juli 2022. Hari pertama, tim BBTKLPP Yogyakarta bertemu dengan Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja dan Olahraga (Kesling dan Kesjaor), Hery Purnomo, S.K.M., M.M. dan Sanitarian Ahli Madya Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Kusyono, S.K.M. Tim BBTKLPP Yogyakarta menyerahkan laporan hasil kegiatan Surveilans Faktor Risiko Penyakti Bersumber Air melalui Sumber Air Minum Masyarakat di Kabupaten Banjarnegara, modul RPAM, dan fotocopy Laporan Hasil Uji (LHU) pemeriksaan air dari delapan kelompok air yang menjadi lokasi kegiatan. Selain itu, dilakukan diskusi terkait teknis pelaksanaan pertemuan untuk hari kedua.

Hari kedua, dilakukan pertemuan finalisasi hasil kegiatan di Aula Puskesmas Purwanegara 2, Desa Merden, Kecamatan Purwanegara. Jumlah peserta 19 orang terdiri dari empat orang tim BBTKLPP Yogyakarta, tiga orang petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, delapan orang petugas Puskesmas Purwanegara 2, serta 24 orang dari pemerintah desa dan pengelola kelompok air minum di wilayah kerja Puskesmas Purwanegara 2.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Puskesmas Purwanegara 2, Amir Fauzi, S.K.M. dilanjutkan sambutan dari tim BBTKLPP Yogyakarta dan Dinkes Kabupaten Banjarnegara, serta dilakukan penyerahan sertifikat laporan hasil uji (LHU) dan leaflet (pembuatan Chlorine Diffuser dan Penurunan kadar Fe dan Mn) kepada peserta. Acara dilanjutkan pemberian materi oleh tim TTG BBTKLPP Yogyakarta tentang cara penurunan parameter Besi, Mangan, dan Bakteriologi. Dilakukan juga praktek pengolahan untuk menurunkan kadar Fe dengan absorbsi-filtrasi menggunakan karbon aktif (arang aktif) dan batuan alam (zeolit). Penurunan kadar bakteriologi dengan alat Chlorine Diffuser. Salah satu pengelola Kelompok Air Minum memperoleh satu alat Chlorine diffuser sebagai contoh.

Pada kesempatan tersebut juga disampaikan rekomendasi kepada Dinkes Kabupaten Banjarnegara dan Puskesmas untuk dilakukan tindaklanjut. Penutupan dilakukan oleh Kepala Puskesmas Purwanegara 2, disampaikan ucapan terimakasih kepada BBTKLPP Yogyakarta yang telah melakukan pengujian kualitas air minum, sehingga diketahui kualitas air layak atau tidak untuk diminum. Diharapkan Pengelola Kelompok Air Minum dapat menindaklanjuti melakukan pengolahan agar kualitas air layak diminum dan bersedia mengikuti program Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan air di sumber dengan parameter fisik, kimia, dan bakteriologi setiap setahun sekali dengan biaya mandiri di Labkesda.