Peningkatan Kapasitas Analisa Data Molekular/Sekuensing Terkait Surveilans Penyakit di BBTKLPP Yogyakarta


Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) selaku unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan RI memiliki tugas dan fungsi, antara lain melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit dan surveilans faktor risiko penyakit. Dengan berkembangnya tekonologi laboratorium, BBTKLPP Yogyakarta telah melaksanakan beberapa kegiatan surveilans epidemiologi penyakit dan surveilans faktor risiko penyakit dengan menggunakan teknik molekular. Data yang dihasilkan dengan pengujian molekular antara lain adalah data sekuensing. Dari hasil analisa terhadap data sekuensing tersebut diharapkan dapat diketahui antara lain: apakah suatu populasi memiliki resistensi terhadap obat tertentu (seperti dalam kegiatan surveilans resistensi obat kusta), apakah penyakit menular yang terjadi di wilayah layanan BBTKLPP Yogyakarta memiliki karakteristik agen penyebab yang berbeda atau serupa dengan agen penyebab dari wilayah lain (seperti dalam kegiatan karakteristik genetik Plasmodium di wilayah endemis dan non endemis malaria), serta bagaimana karakteristik penyebab suatu wabah (seperti dalam kegiatan penyelidikan epidemiologi suatu kasus penyakit). Untuk mencapai harapan tersebut, para pejabat fungsional teknis di BBTKLPP Yogyakarta perlu memiliki kemampuan analisa data molekular, khususnya analisa data sekuensing. Hal ini mendorong BBTKLPP Yogyakarta untuk menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Analisa Data molekular/Sekuensing bagi para pejabat fungsional teknis, khususnya personel yang terlibat dalam kegiatan dengan data molekular.

Pada hari Senin-Selasa, tanggal 12 - 13 Desember 2022, dilaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM BBTKLPP Yogyakarta tentang Analisa Data Molekular/Sekuensing terkait Surveilans Penyakit. Kegiatan diselenggarakan oleh BBTKLPP Yogyakarta bersama dengan Lembaga Riset Exeins Health Initiative (EHI). Pelatihan diberikan oleh dua narasumber dari EHI, yaitu Edison Johar, M.Sc. dan Edwin Sutanto, M. Sc. (Bioinf.). Peserta kegiatan ini adalah perwakilan dari pejabat fungsional teknis epidemiolog kesehatan, pranata laboratorium kesehatan, dan entomolog kesehatan. Judul materi yang diberikan adalah: 1) Efek Mutasi Genome Terhadap Karakteristik Patogen; 2) Sanger Sequencing; 3) Analisis Data Sanger Sequencing; 4) Filogenetika; 5) Praktikum Analisis Data Sanger Sequencing; serta 6) Outbreak and Genomic Surveillance.

Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan terjadi peningkatan pemahaman oleh pejabat fungsional epidemiolog kesehatan, pranata laboratorium kesehatan, dan entomolog kesehatan di BBTKLPP Yogyakarta tentang analisa data molekular/sekuensing.