Pertemuan Launching Siarvi dan Validasi Data Nasional Program Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Arbovirosis Lainnya


Japanese encephalitis (JE) merupakan penyakit yang endemis di Asia Pasifik. Strategi utama pencegahan dan pengendalian JE adalah penyelenggaraan imunisasi di daerah endemis. Di Indonesia, kampanye dan introduksi imunisasi JE baru dilaksanakan di Provinsi Bali pada tahun 2018. Untuk mendukung perluasan pelaksanaan imunisasi JE di daerah lainnya, dibutuhkan data yang akurat. Untuk itu, pada tanggal 21 - 24 Februari 2023 dilaksanakan launching Aplikasi Sistem Informasi Arbovirosis (SIARVI) dan Validasi Data Nasional Program P2 Dengue dan Arbovirosis Lainnya di Hotel Discovery Kartika Plaza, Bali. Selain mengakomodir penggunaan aplikasi SIARVI dan validasi data dengue, pada pertemuan ini dilaksanakan pula penyusunan revisi petunjuk teknis Sistem Surveilans Sentinel JE (S3JE).

Pertemuan yang membahas S3JE dihadiri oleh perwakilan sepuluh B/BTKLPP se-Indonesia. BBTKLPP Yogyakarta diwakili oleh dr. Dwi Amalia. M.P.H. dari substansi Surveilans Epidemiologi dan Rahmawati Wahyu Utami, A.Md.A.K. dari Instalasi Laboratorium Virologi dan Imunologi. Pertemuan dibuka oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Imran Pambudi, M.P.H.M. Materi yang dipresentasikan antara lain adalah Kebijakan Program Pencegahan dan Pengendalian JE oleh Ketua Tim Kerja Arbovirosis, dr. Asik Surya, M.P.P.M., Pengantar Tata Laksana JE oleh dr. Denny Sigarlaki, M.Sc., Sp.A., dan Penguatan Jejaring Laboratorium JE oleh Prof. Dr. dr. E. Siti Herini, Sp.A(K). Selain itu, dipresentasikan materi Pengantar Aplikasi SIARVI untuk Program Pencegahan dan Pengendalian JE oleh perwakilan dari PT. Zamasco Mitra Solusindo sebagai pihak pengenbang aplikasi, yang dilanjutkan dengan diskusi untuk menampung saran peserta mengenai variabel data di SIARVI. Selanjutnya, penyusunan revisi Juknis S3JE dipimpin oleh Prof. Dr. dr. E. Siti Herini, Sp.A(K) yang juga merupakan ketua tim penyusun Strategi Nasional untuk pengendalian JE di Indonesia. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, diharapkan semua B/BTKLPP di Indonesia mendukung pelaksanaan S3JE dengan memastikan ketersediaan anggaran, alat, dan bahan habis pakai untuk pengambilan dan pemeriksaan spesimen JE, mengaktifkan fasyankes sentinel yang sudah ada, dan membuka fasyankes sentinel baru sesuai dengan kebutuhan.